Selamat Datang di Blog Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) Provinsi Sumatera Selatan, Mari kita Berkolaborasi Menuju Kota Layak Huni dan Berkelanjutan ** Redaksi Blog Program KOTAKU Provinsi Sumatera Selatan:OC-02 Provinsi Sumatera Selatan : Jl.Bandar Agung No.1005 RT.13 RW.04 Kelurahan 20 Ilir/Sekip Bendung Kota Palembang 30127 Provinsi Sumatera Selatan Telp/fax: 0711-365385 email: oc2.sumsel@gmail.com

Senin, 04 Agustus 2014

Papan Informasi di Tempel, Piring dan Cangkir pun didapat

Hadiah door prize berupa peralatan rumah tangga seperti cangkir , piring dan lain-lain menjadi daya tarik agar UPK dan Sekretaris semangat dalam melakukan sosialisasi.

Dalam konteks PNPM Mandiri Perkotaan, sosialisasi diartikan tidak hanya bagaimana PNPM Mandiri Perkotaan dapat dipahami oleh masyarakat baik substansi maupun prosedurnya. Sosialisasi bukan sekedar diseminasi atau media publikasi, melainkan bagian dari proses pemberdayaan, dimana melalui sosialisasi diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kritis, menumbuhkan perubahan sikap, dan prilaku masyarakat.

Keterlibatan masyarakat dalam melakukan sosialisasi baik pada proses pembuatan, pengembangan, dan pemanfaatan media warga akan memberikan pembelajaran kritis dan menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki yang tinggi sehingga terjamin keberlanjutannya.

Media Warga merupakan alternatif sebagai alat sosialisasi yang lebih mudah diterima dan dipahami, karena sangat mengutamakan konteks budaya dan seni lokal/daerah, juga sesuai dengan penggunaan bahasa, nilai-nilai, dan kebiasaan/tradisi setempat.

Salah satu media warga yang paling diminati dari sekian banyak pilihan Media Warga adalah papan informasi. Awalnya, proses sosialisasi dengan media Papan informasi ini menjadi begitu sulit di kelurahan/desa dampingan. Hal ini dirasakan juga oleh Tim Fasilitator 14.

Tetapi permasalahan tersebut terjawab dengan menggunakan Kelompok Belajar Internal Komunitas (KBIK) UPK dan sekretaris LKM yang rutin dilakukan setiap minggu pertama di awal bulan sebagai media.  KBIK yang bertujuan selain sebagai tempat belajar teknis pembukuan yang masih belum dipahami, juga menjadi tempat untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman.

Dari ajang bertukar pikiran dan pengalaman tersebut, didapatkan informasi bahwa masih ada UPK dan sekretaris yang  belum menempelkan laporannya di papan informasi. ”Kadang-kadang kami ini lupo pak olehnyo lah kelamoan dari ngumpul laporan, kagek-kagek akhirnya idak nian tetempel” ujar ibu Sri  sekretaris salah satu anggota KBIK yang berasal dari Kelurahan Muntang Tapus menjelaskan alasan kenapa belum menempelkan laporannya di Papan Informasi.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, sebagai stimulasi maka setiap pertemuan KBIK dilakukanlah sistem arisan yang diikuti oleh UPK, Sekretaris LKM dan Fasilitator di Tim-14. Jumlah dana untuk arisan ini adalah Rp.50.000,- perorang, ditambah Rp.5.000,- untuk konsumsi dan Rp.5.000,- lagi untuk pembelian “door Prize”. Door Prize adalah sebentuk hadiah yang diberikan kepada UPK dan Sekretariat LKM di kelurahan yang menyelesaikan laporan pembukuan dan menempelkan fotocopy laporan tersebut ke papan informasi secara rutin setiap bulan. Hadiah door prize yang diberikan berupa peralatan rumah tangga seperti cangkir, piring dan lain-lain. Pilihan hadiah door prize  berupa peralatan rumah tangga dikarenakan rata-rata UPK dan Sekretaris diwilayah dampingan tim-14 berjenis kelamin perempuan.

Demikian di kelurahan Karang Raja Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan. Dengan komando Bapak Suhartono selaku koordinator LKM Mandiri- Kelurahan Karang Raja berkiat beberbenah dalam melakukan proses sosialisasi guna menjalankan prinsip transparansi dengan menggunakan Papan Informasi.

Papan Informasi pun di tempelkan di 5 titik strategis, yaitu: (1) Dikantor Lurah Kelurahan Karang Raja, (2) Di Kantor Sekretariat LKM Mandri Kelurahan Karang Raja, (3) Di Lingkungan RW 2, (4) Di lingkungan RW 3 dan (5) Dilingkungan RW 6. “Kami  tidak membatasi harus ditempel di papan informasi yang hanya ada 5 buah, tetapi kami juga menempelkan informasi yang ada di tempat yang layak untuk ditempel dan dibaca orang banyak karena bila hanya 5 titik, maka kebutuhan akan informasi PNPM Mandiri Perkotaan Kelurahan Karang Raja yang terdiri atas 6 RW dan 32 RT tidak tercukupi”, ujar Bapak Suhartono menjelaskan.

Semua pihak baik LKM, UP-UP, Sekretariat dan Tim Fasilitator berperan aktif dalam hal ini, walau terkadang sering mengalami kendala kertas informasi yang telah ditempel sering disobek atau tulisannya yang luntur karena terguyur hujan dan panas, tapi intinya dengan adanya papan informasi pembelajaran tentang makna transparansi, akuntabilitas dan sosialisasi tersampaikan. “Kami berharap dengan berjalannya proses sosialisasi ini masyarakat jadi ikut membaca, mengerti dan berpartisipasi aktif dengan menyumbangkan kritik dan saran yang dapat disampaikan melalui kotak saran yang juga tertempel di sebelah papan informasi”, ujar Bapak Suhartono menambahkan.
Alhasil, hampir setiap bulan Kelurahan Karang Raja memperoleh hadiah Door Prize karena keaktifannya mengelola Media Warga. “Kami sebagai Fasilitator pendamping setiap bulan melakukan pengecekan di lapangan, dari semua kelurahan/desa dampingan,  Jumlah ketersediaan papan informasi di Kelurahan Karang Raja memang jumlahnya lebih lengkap dibanding kelurahan lain. Keaktifan LKM Mandiri di Kelurahan Karang Raja dalam mengelola media warga pun bisa diacungkan jempol dibanding Kelurahan lainnya yang sering kedapatan papan informasinya masih tertempel kertas info edisi beberapa bulan yang lewat”, Ujar Erisa Apriani menjelaskan.

Semangat LKM Kelurahan Karang Raja, menjadi contoh untuk semua LKM di Kelurahan dampingan Tim-14.  Sekarang semua LKM berbenah untuk melakukan pengelolaan media warga.  “Kami jugo galak jadi lebih baek dan mendapatkan Door Prize!”, ujar Ibu Sri Sekretaris LKM Kelurahan Muntang Tapus sambil tersenyum simpul. (edited by amibae)

 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sponsor

Sponsor