KOTAKU Lubuklinggau - Sosok Siti Ropiah merupakan sosok ibu yang mandiri dan
pekerja keras di kelurahan Karang Ketuan beliau aktif diberbagai kegiatan
sosial dimasyarakat, meskipun dengan berbagai kesibukan yang ada mbak Siti
begitu beliau biasa disapa juga memiliki usaha kecil untuk membantu
perekonomian rumah tangganya.
Beliau telah lama berkecimpung didalam
kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan yang sekarang telah berevolusi menjadi Program
KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh), berawal dari menjadi KSM Reguler di UPK LKM Tri
Lingkungan sampai menjadi KSM PPMK. Pada awal tahun 2015 mendapat Pinjaman
sebesar Rp.3.000.000 dengan teman-temannya yang tergabung dalam KSM Hafiza,
berbagai usaha telah dijalaninya dari berjualan sayur masak, gorengan dan
nasi uduk. Merasa usahanya kurang inovatif akhirnya dengan bermodalkan
hobby dan juga coba-coba memulai dengan berdagang aneka keripik pisang rasa.
Setelah Pinjaman PPMK
telah dibayar Lunas, kembali mengajukan pinjaman PPMK periode kedua dengan
Pinjaman sebesar Rp.3.500.000. Dengan anggota KSM yang baru yaitu KSM Aman,
tambahan modal yang baru tersebut kembali berkreasi dengan usahanya. Tidak puas
dengan Aneka Keripik Pisang (balado, original, coklat dan moca) dimodifikasi
lagi dengan membuat keripik bayam dan keripik sirih.
Keripik sirih memang
terdengar aneh untuk sebagian kalangan, tetapi tidak bagi para kaum perempuan
terutama para ibu-ibu. Ternyata, selain rasanya yang gurih dan renyah, keripik
sirih ini juga memiliki banyak khasiat seperti untuk menghilangkan pegal linu dan
membersihkan organ intim kewanitaan.
Banyaknya permintaan akan
keripik ini berbanding terbalik dengan produksi yang dilakukan Siti. Karena
tidak bisa memenuhi semua permintaan pelanggan, adanya beberapa kendala seperti
susahnya mendapat bahan baku pisang, bayam dan sirih menjadi faktor utama tidak
terpenuhinya permintaan konsumen.
Kunjungan ibu Camat bersama PKH Lubuklinggau Dalam Pengolahan Keripik Pisang, Bayam Dan Keripik Sirih |
Dari sistim pemasaran
masih bersifat tradisional yaitu dititip dengan warung kecil dan melalui
pesanan, untuk menembus pasar modern terkendala belum adanya surat izin dari
pemerintah perihal merk dan halal dan lain-lain yang harus
mengikuti aturan main pemerintahan. Dan, untuk sistim produksi biasanya 1
minggu sekali. Rata-rata 20 Kg untuk Pisang dan untuk Bayam dan Sirih dibuat
sesuai pesanan.
Dengan harga yang
relative murah keripik pisang Rp.45.000/Kg, keripik pisang original Rp.
40.000/Kg dan juga dijual dalam bungkus-bungkus kecil. Khusus untuk keripik
bayam dan keripik sirih untuk sementara ini hanya dijual dengan bungkus kecil
seharga Rp. 10.000/Bungkus. Penjualan juga baru sebatas wilayah Kota Lubuklinggau.
Dengan kreasi dan
inovatif, di akhir 2015 usaha Siti ini pun dilirik oleh Dinas Sosial melalui
Program Keluarga Harapan (PKH), Pihak PKH akan mendukung usaha ini dengan
bantuan modal, tentu saja dengan berbagai syarat seperti usaha ini harus
berbentuk Kube dan mengajukan Prososal bersama. Dengan penuh semangat akhirnya
membentuk usaha kube dengan nama Keluarga Maju Bersama dengan beranggotakan 13
orang dan juga diwajibkan memiliki pembukuan (kas harian, buku tamu) dan
lain-lain.
Ketika disinggung mengenai
bermitranya dengan PKH tentu saja sangat membantu usaha ini, Siti pun sudah
memiliki berbagai rencana kedepan untuk usahanya ini, apabila proposalnya ini
cair modalnya akan digunakan untuk tambahan bahan baku dan peralatan-peralatan
yang mendukung usaha ini dan akan menambah varian baru yaitu keripik belut
singkong.
Ditulis Oleh:
Wendy Syahputra, SE
Fasilitator Ekonomi TF-29
Korkot 4 Kota Lubuklinggau
KOTAKU OC-02 Provinsi Sumatera Selatan
Sumber tulisan: Blog KOTAKU Lubuklinggau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar